Hanya satu dekade lebih sedikit, Bitcoin (BTC) diperkenalkan ke dunia oleh penciptanya yang misterius, Satoshi Nakamoto. Namun, bertahun-tahun telah berlalu sejak penciptaannya membuka jalan bagi banyak negara untuk menjelajahi keajaiban yang dapat ditawarkan oleh mata uang digital. Laporan terbaru dari Atlantic Council mengatakan bahwa lebih dari 8o negara saat ini mempertimbangkan untuk membuat mata uang virtual sendiri atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Menariknya, El Salvador punya rencana lain. Alih-alih membuat dan meluncurkan mata uang digitalnya sendiri, mereka memilih keputusan yang mengibarkan bendera negaranya di dinding pembuat sejarah—El Salvador akhirnya mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Tapi, mengapa El Salvador memilih untuk menjadikan kripto nomor satu saat ini sebagai alat pembayaran resmi negaranya? Apa yang terjadi tepat setelah peristiwa penting itu? Lebih penting lagi, negara mana yang kemungkinan besar akan mengikuti langkah berani El Salvador? Mari kita cari tahu.

🇸🇻 El Salvador: Negara pertama yang menjadikan BTC sebagai mata uang negara

Ini disahkan pada 7 September 2021, ketika El Salvador secara resmi menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Ini membuka jalan bagi BTC agar diterima sebagai alat pertukaran barang dan jasa di negara tersebut. Menurut laporan dari Reuters, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, melihat potensi Bitcoin untuk membantu masyarakat El Salvador yang tinggal di luar negeri agar dapat dengan mudah mengirim uang kembali ke rumah.

Masa depan keuangan yang menjanjikan

Dalam sebuah Tweet, Bukele menyatakan bahwa “Ini [Bitcoin] akan membawa inklusi keuangan, investasi, pariwisata, inovasi, dan pembangunan ekonomi untuk negara kita.” Sementara BTC sekarang telah menjadi alat pembayaran yang sah di negara tersebut, penggunaannya masih bersifat opsional bagi orang-orang. Namun, berdasarkan undang-undang, Bitcoin harus diterima oleh perusahaan saat ditawarkan sebagai pembayaran.

Saat artikel ini ditulis, El Salvador masih tetap menjadi negara pertama dan satu-satunya yang menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sementara banyak negara telah mengeksplorasi potensinya, mengklasifikasikan BTC sebagai alat pembayaran sah suatu negara berarti pemerintah perlu memberikan dukungan atau jaminan berdaulat untuk mata uang kripto tersebut. Selain itu, pemerintah juga harus siap dengan dampak yang mungkin terjadi akibat sifat volatilitas alami Bitcoin.

Sekarang, sudah aman untuk mengatakan bahwa El Salvador siap untuk hal itu. Pada 23 Agustus 2021, Presiden Bukele menyebutkan bahwa negara sudah memasang 200 automated teller machine (ATM) Bitcoin sebagai langkah persiapan proses adopsi.

Awal yang sulit yang akan membuka kesempatan untuk belajar

Meski negara tampaknya sudah mengatur segalanya agar memiliki transisi yang mulus ke mata uang digital, El Salvador mengalami hari pertama yang kacau. Langkah berani negara itu dimulai dengan awal yang sulit ketika Chivo, aplikasi seluler Bitcoin yang didukung pemerintah, tiba-tiba menjadi tidak tersedia untuk sementara waktu di berbagai platform seperti Apple dan Huawei. Lebih dari 1.000 orang juga mengadakan protes di San Salvador terhadap adopsi Bitcoin.

Pada hari itu, juga terjadi beberapa penurunan harga Bitcoin, namun Presiden Bukele menyebutkan bahwa “Seperti semua inovasi, proses Bitcoin El Salvador memiliki kurva pembelajaran.” Dia menambahkan dalam Tweet, “Tidak semuanya akan tercapai dalam sehari atau sebulan.”

🌍 Negara teratas yang paling banyak menggunakan Bitcoin

Merujuk pada Chainalysis 2021 Global Crypto Adoption Index, adopsi kripto di seluruh dunia mencapai tingkat pertumbuhan yang melonjak lebih dari 880% dalam waktu 12 bulan terakhir. Menariknya, dari 154 negara yang mendapatkan peringkat berdasarkan volume jual beli pertukaran peer-to-peer (P2P), total aktivitas kripto, dan aktivitas jual beli pengguna non-profesional, berikut ini adalah 20 negara teratas di mana memiliki aktivitas terkait kripto paling banyak.

2O Negara Teratas dengan aktivitas kripto tertinggi

Sumber: blog.chainalysis.com
Global Crypto Adoption Index 2021 (Preview)

Ini menunjukkan bahwa sementara Amerika Serikat memimpin dalam populernya mata uang kripto secara keseluruhan, tidak semua bagian dari aktivitas kripto besar berasal dari Amerika. Negara-negara dalam daftar tersebut juga dapat dianggap sebagai negara yang mengadopsi kripto atau negara berkembang yang tercepat.

Empat negara yang mungkin saja mengikuti jejak El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin

Sebelumnya, kami telah melihat laporan yang membuat daftar negara di mana terjadi lonjakan transaksi Bitcoin atau mata uang kripto. Sekarang, mari kita lihat beberapa negara yang kemungkinan akan mengimbangi El Salvador.

🇧🇷 Brasil

Oktober 2021 ini, Deputi Federal Brasil, Aureo Riberio, mengatakan bahwa masyarakat Brasil dapat segera membeli mobil, rumah, dan bahkan makanan dari McDonald menggunakan BTC. Riberio memperkenalkan Bitcoin bill 2.303/15 di Dewan Perwakilan Rakyat Brasil dan disetujui oleh komisi khusus Dewan pada 29 September.

Merujuk pada laporan dari Yahoo!, Riberio mengatakan, “Kami ingin memisahkan gandum dari sekam, membuat peraturan sehingga Anda dapat berjual beli, tahu di mana Anda membeli, dan tahu dengan siapa Anda berurusan.” Saat ini, Bitcoin masih belum diatur di Brasil dan penggunaannya untuk jual beli tidak disarankan.

🇺🇦 Ukraina

Sehari setelah adopsi Bitcoin El Salvador, pemerintah Ukraina memilih hampir dengan suara bulat untuk mengatur dan melegalkan mata uang kripto di negaranya. Ini adalah langkah berani bagi Ukraina karena, sebelum keputusan ini, mata uang kripto diperlakukan sebagai sesuatu yang ilegal oleh negara. Menurut Kyiv Post, “Ukraina berencana untuk membuka pasar mata uang kripto bagi bisnis dan investor pada tahun 2022.”

Ukraina dapat membeli dan menjual kripto, namun undang-undang yang baru tidak menjadikan BTC dan mata uang digital lainnya menjadi alat pembayaran yang sah, selain itu pemerintah mengawasi platform dan bursa yang terlibat. Dan tidak seperti El Salvador, undang-undang negara tentang kripto tidak mendorong penggunaan BTC sebagai alat pembayaran dan tidak menempatkan Bitcoin pada tingkat yang sama dengan mata uang resmi Ukraina, hryvnia.

🇵🇦 Panama

Panama berupaya untuk memanfaatkan mata uang kripto pada hari yang sama ketika El Salvador membuat keputusan bersejarahnya untuk menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Tetapi untuk memanfaatkan kripto, Panama sedikit berbeda dari El Salvador, negara itu menambahkan Ethereum (ETH) ke dalam daftar kripto yang diterima.

Panama ingin meningkatkan penggunaan BTC dan ETH sebagai opsi pembayaran di negara tersebut dan penggunaan teknologi blockchain yang kuat di sektor publik dan keuangan. Rancangan undang-undang tersebut menyatakan potensi Bitcoin sebagai perlindungan dari inflasi dan kemampuan untuk dibagi yang tinggi. Namun, tidak seperti El Salvador, Panama tidak mengharuskan bisnis untuk menerima BTC dan mata uang kripto lainnya.

🇨🇺 Kuba

Mata uang seperti Bitcoin sekarang diakui secara hukum untuk pembayaran transaksi komersial di Kuba. Pada 15 September 2021, beberapa hari setelah adopsi Bitcoin yang dilakukan El Salvador, Banco Central de Cuba (BCC) menyetujui Resolusi 215 tahun 2021, yang mengakui mata uang digital. Meskipun BCC telah menyetujui penggunaan Bitcoin dan kripto lainnya di negara tersebut, BCC masih mengingatkan semua orang tentang potensi risiko penggunaan mata uang kripto, seperti risiko kebijakan dan ancaman stabilitas keuangan.

Satu langkah pada satu waktu

El Salvador mungkin negara terkecil di Amerika Tengah, tetapi keberaniannya untuk mengadopsi hal-hal baru yang dapat membentuk masa depan keuangannya tidak tertandingi. Pengaruh ini terlihat jelas dengan negara-negara yang mengambil langkah pertamanya untuk memanfaatkan mata uang digital dan segera, kita mungkin melihat lebih banyak negara mengeksplorasi keajaiban yang dapat ditawarkan Bitcoin. Negara mana lagi yang menurut Anda harus dimasukkan dalam daftar? Beri tahu kami di kolom komentar.

* Informasi yang kami publikasikan diperoleh dari atau berdasarkan sumber yang kami yakini akurat dan lengkap. Meskipun langkah perlindungan yang wajar telah diambil, kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi apa pun yang kami publikasikan. Setiap pendapat yang kami terbitkan bisa saja salah dan dapat berubah sewaktu-waktu. Anda harus melakukan verifikasi fakta dan data sendiri secara independen.